Notification

×

Iklan

Iklan

Hasil Seleksi PPS di Kecamatan Sindangresmi Pandeglang Diprotes, Peserta Nilai Rendah Malah Lolos Seleksi

| Minggu, Januari 22, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-23T15:57:30Z


RIWAYAT-BANTEN - Bukan jaminan memiliki nilai tinggi bisa lolos seleksi anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) seperti di wilayah Kecamatan Sindangresmi Kabupaten Pandeglang.


Faktanya, ada sejumlah peserta yang mendapat peringkat tinggi tes Computer Assisted Test (CAT), namun dinyatakan tidak lolos. KPU Kabupaten Pandeglang pun dinilai tidak transparan.


Dikeluhkan peserta di wilayah Kecamatan Sindangresmi diantaranya Desa Bojongmanik, Adi Riyadi. Ia mengikuti dua tes dalam seleksi PPS, yaitu CAT dan wawancara.


"Hasil tes CAT saya mendapatkan nilai skor 89 dan ada 8 peserta yang nilainya ada dibawah saya," katanya Minggu 22 Januari 2023.


Kemudian, hasil tes wawancara namanya tidak ada dalam urutan yang diketahui berdasarkan urutan 1 sampai dengan 6 itu.


Yang ada dalam hasil tes wawancara alias yang lolos justru mereka yang nilainya rendah. Ditambah nilai wawancara tidak disampaikan kepada peserta.


"Yang aneh juga nilai hasil tes wawancara," ungkapnya.


Sementara, hal yang sama dialami peserta asal Desa lain di Kecamatan Sindangresmi yang enggan disebutkan namanya.


Ia menilai, tes wawancara hanya sebatas seremonial untuk menggugurkan kewajiban perekrutan anggota PPS.


"Seleksi hanya sebagai kedok. Karena sudah ada setingan nama-nama yang akan ditetapkan," singgungnya.


Usut punya usut, ternyata hal ini juga dialami oleh peserta seleksi PPK Kecamatan Sindangresmi, Saepudin.


Ia mendapatkan hasil CAT memuaskan karena mendapatkan nilai tertinggi dengan skor 94, namun justru dalam hasil tes wawancara nama dia tidak masuk pada 10 besar.


Dan yang lolos seleksi PPK Kecamatan Sindangresmi justru diantaranya yang jauh nilainya dibawah Saepudin.


"Saya sampai gelang gelang kepala karena merasa aneh dengan hasil tes pada seleksi PPK Kecamatan Sindangresmi," cetusnya.


Di sisi lain berkaitan dengan kenapa yang nilai tes CAT nya masuk 6 besar contohnya tapi kemudian tidak masuk 3 besar. Karena setelah tes CAT ada proses tes lagi yaitu tes wawancara.


"Nilai tes CAT itu untuk mengikuti tes selanjutnya yaitu wawancara dan hasil tes CAT bukan penentu untuk jadi. Nah pada tahapan tes wawancara dilihat dari rekam jejak, pengetahuan tentang kepemiluan, kaitan dengan komitmen, kan seperti itu," dikutip dari Poskota.co.id


Jadi lanjut Sujai, tidak mesti peserta yang urutan satu tes CAT lantas masuk tiga besar, tidak. Karena dari hasil seleksinya CAT diambil dari jumlah maksimum yaitu tiga kali kebutuhan yakni sebanyak 9 orang.


"Nah setelah masuk 9 besar masuk pada tahapan tes wawancara untuk diambil 6 besar. Jadi satu sampai tiga untuk dipilih dan dari empat sampai 6 untuk dijadikan daftar tunggu. Karena bisa saja yang lolos tidak bisa dilantik tidak memenuhi syarat dan bisa diganti oleh peserta yang masuk dalam daftar tunggu," jelasnya. (Red)

×
Berita Terbaru Update